top of page

Sejarah Kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur

Jika anda pernah mendengar sebutan kampung inggris di pare kediri jawa timur, yaitu sebuah tempat dimana banyak terdapat lembaga kursus bahasa inggris hingga ratusan jumlahnya, lalu bagaimanakah awal mula sejarah awal kampung inggris di pare kediri jatim itu sendiri bermula? Sebetulnya dusun singgahan desa pelem dan desa tulungrejo yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan kampung inggris adalah dua buah desa yang pada umumnya desa agratis seperti desa-desa pada umumnya di jawa timur. Sejarah bermula pada dekade 1970 an sekitar tahun 1976 seseorang bernama Kalen Osen santri pondok pesantren Gontor yang berasal dari Kutai pulau Kalimantan, tidak mampu lagi melanjutakan pendidikannya di pondok pesantren Gontor karena alasan ekonomi dan hijrah ke Pare Kediri Jawa Timur. Tujuan beliau hijrah ke Pare kediri, lebih tepatnya ke dusun Singgahan desa Pelem dekat desa Tulungrejo Pare adalah menemui KH Ahmad Yazid pengasuh pondok pesantren Darul Falah atas saran salah seorang temannya di pondok pesantren gontor yang pernah mengaji di pondok pesantren darul falah asuhan KH. Ahmad Yazid. KH. Ahmad Yazid pada saat itu merupkan seorang yang sangat terkenal akan kemampuan bahasa asingnya, jadi tidak hanya menguasai bahasa inggris dan bahasa arab saja namun beliau juga menguasai banyak bahasa asing lainnya. Sejak saat itu Kalen Osen mengabdi di tempat KH. Ahmad Yazid


sejarah kampung inggris pare h muhammad kalen osen

Cerita sejarah masa muda bapak Kalen Osen yang merupakan awal mula memiliki sebutan kampung inggris pare kediri ini pun berlanjut ketika suatu hari ada dua orang mahasiswa dari sebuah universitas islam di jawa timur lebih tepatnya IAIN Sunan Ampel Surabaya yang datang ke rumah KH. Ahmad Yazid untuk belajar seputar soal-soal ujian bahasa Inggris yang dibawanya dari kampus. Pada saat itu KH. Ahmad Yazid tidak ada di rumah beliau sedang menghadiri sebuah undangan di luar Kota lalu istri KH. Ahmad Yazid menyarankan ke dua mahasiswa itu untuk menemui pak Kalen Osen yang waktu itu masih muda. Mungkin karena tidak ada pilihan lain akhirnya kedua mahasiswa dari IAIN Sunan Ampel tersebut menemui Kalen Osen yang sedang membersihkan masjid Darul Falah yang merupakan kegiatan sehari-harinya kala itu. Ketika disodori soal-soal bahasa inggris yang banyak itu pak Kalen Osen mencoba mengerjakannya dan belajar bersama ke dua mahasiswa tersebut, setelah selesai kedua mahasiswa itu kembali ke kampusnya. Selang beberapa minggu ke dua mahasiswa itu kembali lagi ke ke diaman KH.Ahmad Yazid untuk bertemu bapak Kalen Osen, mereka menceritakan bahwa soal-soal yang dibantu pengerjaannya oleh bapak Kalen Osen beberapa waktu sebelumnya menurut dosen mereka 80% lebih benar semua jawabannya. Dari peristiwa itulah timbul kepercayaan diri bapak Kalen Osen untuk mengajar bahasa inggris, lalu beliau meminta ijin KH. Ahmad Yazid untuk mengajar warga sekitar yang ingin belajar bahasa Inggris, mengingat posisi KH. Ahmad Yazid sendiri lebih sering keluar kota menghadiri undangan-undangan penting. KH. Ahmad Yazid menyetujui permintaan bapak Kalen Osen, sejak saat itulah beliau mengajar bahasa inggris warga sekitar yaitu warga desa tulungrejo dan warga dusun singgahan yang ingin belajar bahasa inggris. Kegiatan belajar mengajar pun sangat sederhana dengan memanfaatkan teras masjid Darul Falah. Hingga akhirnya bapak Kalen Osen diambil menjadi menantu oleh salah seorang warga setempat dinikahkan dengan anaknya. Sejak saat itu kegiatan belajar bahasa inggris warga setempat yang diajar oleh bapak Kalen Osen berpindah di teras rumah istrinya, hingga saat itu pun pare belum dikenal dengan sebutan kampung inggris.


Dan Sejarah pula yang membuktikan bahwa kegiatan belajar bahasa inggris yang di asuh bapak Kalen Osen waktu itu lebih bersifat sosial tidak seperti setelah disebut sebagai kampung inggris saat ini, pada waktu itu beliau tidak menerapkan tarif biaya kursus kepada para peserta didiknya jadi sifatnya sukarela bagi yang tidak mampu pun tidak menjadi soal buat beliau, bagi beliau hal yang dilakukannya merupakan bentuk balas budi kepada warga desa tulungrejo dan dusun singgahan karena sudah menerima beliau sebagi warga setempat. Seiring berjalannya waktu kegiatan kursus di rumah bapak Kalen Osen semakin terkenal, banyak anak-anak dari luar desa yang ikut belajar, karena semakin dikenal dan banyak yang datang untuk ikut belajar, akhirnya tempat kursus sederhana beliau itu diberi nama BEC singkatan dari Basic English Course. Kenapa bisa menjadi terkenal dan banyak yang ingin ikut serta padahal beliau tidak pernah sekalipun melakukan promosi. Sebetulnya sederhana saja, yang belajar bahasa inggris ditempat beliau selama 6 bulan setelah selesai program mereka bisa berbicara bahasa inggris secara spontan dengan gramatikal yang benar. Waktu demi waktu berlalu yang ingin belajar di tempat kursus bapak Kalen Osen pun semakin membludak sedangkan kapasitas yang beliau bisa menerima pada waktu itu maksimal hanya sekitar 150 anak, saat ini beliau bisa menerima hingga 400 anak, itu pun kadang pendaftaran hanya berlangsung kurang dari 15 menit kuota beliau sudah penuh. Dari sinilah mulai bermunculan beberapa kursusan lain untuk menampung para siswa yang tidak kebagian kuota di tempat kursus bapak Kalen Osen. Dari situlah awal mula sejarahnya banyak lembaga kursus di pare meskipun pada saat itu belum dikenal dengan sebutan kampung inggris pare kediri. Berawal dari hanya beberapa gelinter lembaga kursus akhirnya membludak menjadi ratusan lembaga kursus karena banyak orang dari luar kota yang melihat kondisi ini merupakan kesempatan bisnis kemudian menyewa tempat di rumah-rumah penduduk setempat untuk dijadikan tempat kursus bahasa inggris. Memang ada yang berbeda dari beberapa lembaga kursus ada yang menerapkan tarif mahal, dikarenakan mereka harus sewa tempat dan mencari profit sebanyak-banyaknya, sedangkan prinsip dari bapak Kalen Osen sendiri adalah memberikan Pendidikan Yang Murah Merakyat dan Berkarakter. Dengan semakin banyaknya lembaga kursus di pare akhirnya berpengaruh di bidang ekonomi warga sekitar, warga sekitar banyak yang rumahnya dijadikan tempat kost, warung makan, jasa laundry pakaian, menyewakan sepeda, dan lain-lain.

bec sejarah kampung inggris pare

Kemudian pada dekade awal tahun 2000 an mulaiah Sejarah awal pare disebut sebagai kampung inggris. Seorang wartawan dari sebuah media massa membuat ulasan dengan menyebut pare sebagai Kampung Inggris, wartawan tersebut melihat banyak anak-anak muda yang sedang berbicara bahasa Inggris ketika sedang berjalan-jalan, makan diwarung. Sebetulanya yang wartawan tersebut lihat adalah murid-murid bapak Kalen Osen, ditempat kursus beliau pada bulan ke 4 semua siswa wajib aktif berbahasa inggris baik itu didalam kelas maupun di area kursusan, sehingga menjadi habit atau kebiasan untuk berbicara dalam bahasa inggris, lalu dilihat juga ada pemilik warung yang berbicara dengan bahasa inggris kepada anak-anak kursusan tersebut, sudah pasti karena warga kampung pemilik warung tersebut pernah belajar bahasa inggris di bapak Kalen Osen meskipun tidak semua warga setempat yang mau belajar bahasa inggris. Sejak saat itulah sejarah awal pare disebut sebagai kampung inggris pare kediri yang terkenal diseluruh nusantara.


<b>z35W7z4v9z8w</b>


Recent Posts
bottom of page